Oleh Wiyanto Sudarsono
Dada ini rasanya sesak
Kaki ini susah diajak beranjak
Penat, buntu, bosan!
Ku bertanya pada diri: ada apa gerangan?
Apakah karena dia tak ada?
Berjarak tuk sementara
Hanya bisa berkirim warta suara
Sering kali gambar hidup melalui kamera
Ternyata itu tak cukup
Untuk hati yang merindu
Bertambah saat panggilan ditutup
Ternyata bukan obat rindu
Tapi candu….
Saat hendak bertemu
Ada dorongan ke dalam dada
Sebuah ledakan rasa
Berbeda…Bahkan dengan yang pertemuan pertama dulu
Ku berharap rindu ini bertahan
Menjadi bagian dari fithrah Tuhan
Sebagai hamba yang saling mencinta
Sebagai ibadah dan syukur kepada-Nya
(Wiyanto Sudarsono)