Seri ke-9, Serial Catatan Seorang Penjual
Setelah penjual melakukan pendekatan dan penjajakan kepada calon pelanggan, tiba saatnya melakukan presentasi. Penjelasan terkait dengan produk. Tidak harus dengan tayangan slide show. Atau brosur. Modal suara pun juga bisa.
Presentasi, mungkin hanya dibutuhkan kepada pelanggan baru. Atau produk baru. Penjelasan ulang bisa jadi perlu diberikan jika ada pengembangan produk. Pembaharuan dari produk yang sama. Atau ada pemahaman pelanggan yang keliru terkait produk.
Pengetahuan Produk adalah fondasinya. Penjual WAJIB secara mutlak harus menguasai informasi tentang produk. Makin detail makin bagus.
Catatan terkait pengetahuan tentang produk wajib dibawa. Seharusnya menjadi salah satu tool, alat yang dibawa kemana-mana. Termasuk aksesoris, dan informasi ikutannya.
Pengetahuan tentang produk juga akan menambah kepercayaan diri. Juga menjadikan presentasi atau pembicaraan tentang produk semakin menarik.
Kesan Positif
Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda. Penampilan perlu kita sesuaikan. Berdandanlah.
Jika kita merasa kurang ganteng atau kurang cantik, berdandanlah agar sedikit lebih menarik. Jika sudah ganteng, berdandanlah. Agar semakin menarik. Sesuaikan dengan norma setempat. Dan kondisi pelanggan kita.
Perbaiki Bahasa Tubuh Kita
Bersalaman dengan kesan ramah, dekat, dan hangat. Jangan memiasakan menatap HP saat bicara.
Bahasa yang Membumi
Gunakan bahaya yang gampang dipahami semua orang. Sesuaikan dengan pelanggan. Kata-kata serapan, kata asing, campuran dengan bahasa Inggris dapat dihindari. Jangan sampai pelanggan kita menganggap kita “keminggris” (keinggris – inggrisan). Tidak semua informasi dan istilah yang biasa di kota, sampai ke desa. Sederhanakan bahasa kita.
Berlatihlah
Sejak bayi kita diajari bicara. Tepatnya mengeluarkan suara yang bermakna. Yaitu kata.
Berbicara dengan orang lain perlu ketrampilan. Apalagi orang yang diajak bicara banyak. Karena itu perlu latihan.
Agar pembicaraan kita, presentasi kita tetap menarik. Sejak awal sampai akhir. Dari depan, di tengah sampai di belakang. Bahkan setelah kita pergi tetap meninggalkan kesan. Yang positif.
(Wiyanto Sudarsono)