Saya memiliki keyakinan, setiap orang, usaha, ataupun organisasi akan memiliki saat untuk berkembang. Tumbuh meroket, melejit, yakni saat bertemu momentum yang pas. Waktu yang tepat. Tempat yang tepat. Situasi yang tepat. Tipping point-nya lah.
Istikamah, fokus adalah salah satu hal yang membuka peluang untuk dapat momentum itu. Fokus mengamati, fokus mengembangkan diri dan organisasi, serta fokus dalam ibadah dan berdoa.
Momentum juga perlu diupayakan bahkan diciptakan. Terutama dalam pemasaran. Lebih lagi dalam pertanian. Karena momentum berkelebat di depan mata kita. Sangat sayang jika dibiarkan begitu saja.
Membaca Momentum
Momentum di pertanian sangat terkait dengan musim. Musim tanam, musim panen, musim hujan, musim kemarau, atau musim buah tertentu.
Selain musim, ada momentum yang ada di masyakarat umum, juga berdampak di pertanian. Sebut saja misalnya ramadan dan lebaran, idul kurban, libur atau hari pertama sekolah, musim pernikahan (bulan haji), hari tembakau, hari bumi dll.
Kegiatannya pemasaran dan penjualan, tentunya akan sangat dipengaruhi oleh musim ini. Juga, kita harusnya mampu memanfaatkan musim-musim ini dalam merencanakan dan melaksanakan program pemasaran.
Selain waktunya, tentu yang perlu dilihat adalah luasnya momentum. Karena sifatnya musiman, bisa jadi sangat lokal momentum itu. Satu desa, kecamatan, atau provinsi. Atau bisa juga cukup luas, menasional, seperti lebaran atau idul kurban.
Bahkan, momentum juga bisa diciptakan. Misal mementum saat peluncuran produk baru. Saat ulang tahun perusahaan, ulang tahun perusahaan pelanggan.
Memanfaatkan Momentum
Momentum akan sia-sia jika disikapi dengan biasa. Berlalu begitu saja.
Tiap-tiap momentum perlu direncanakan dan dilakukan sebuah program dan kegiatan. Untuk meningkatkan brand awareness, atau mendorong penjualan. Untuk mengakuisisi pelanggan atau meningkatkan loyalitasnya.
Sudahkah kita memiliki perencanaan macam itu? Jika belum, kita perlu lakukan sesuatu.
(Wiyanto Sudarsono)
Bacaan:
Momentum, 18 Kunci Utama Penggerak Bisnis. Hermawan Kartajaya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 2019.