Sekian persen fisik dan material manusia berasal dari air. Bahkan, awal mula manusia –setelah manusia pertama dan kedua berawal l– dari air. Sehingga menjaga proporsi air dalam tubuh hal yang niscaya. Jika tidak, dehidrasi namanya.
Tak hanya manusia. Semua makhluk nyata membutuhkannya. Termasuk makhluk yang mampu memasak kebutuhan makannya di dalam tubuh sendiri: tanaman. Karena itu air menjadi hal yang patut dicermati kebutuhan dan pengelolaanya.
Pertanian, mendorong tanaman ntuk berproduksi melebihi dari kebutuhan tanaman itu sendiri. Karena, petani membutuhkan panen. Untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan secara langsung (makan dari hasil panen) ataupun tidak langsung (membeli dari penjualan hasil panen).
Pertanian erat kaitannya dengan pengairan. Karena itu terdapat semacam ilmu pengelolaan air (water management) dalam dunia pertanian.
Tetap pada keyakinan, bukan air sumber kehidupan. Tapi yang menciptakan dan menurunkan airlah sumber kehidupan aslinya: Allah Yang Maha Rahman.
Pengairan
Karena pentingnya air untuk tanaman, padi terutama, hampir sering kita temui adanya irigasi. Dengan berbagai sumbernya. Bendungan terutama.
Di Indonesia, tentu banyak tersebar dimana-mana. Seperti di Lampung Utara. Tak jauh dari kampung saya.
Juga di Mukomuko, Bengkulu bagian utara. Utaranya Bengkulu Utara. Irigasi menjadi prasarana penting bagi pertanian tanaman pangan. Mungkin lebih penting dari pupuk. Atau sama pentingnya dalam hal peningkatan produksi pertanian.
Begitulah air, darinya Allah menumbuhkan kehidupan. Mari kita simak firman Allah Subhanahu wa Ta’ala berikut:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِيْ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ مِنْ مَّاۤءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍ ۖ وَّتَصْرِيْفِ الرِّيٰحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ
Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengannya Dia menghidupkan bumi setelah mati (kering), dan Dia menebarkan di dalamnya semua jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang mengerti.
(Al-Baqarah [2]:164).
Mari bersyukur atas nikmat air yang terus Allah turunkan bagi kita. Yang dengannya Allah menghidupkan tanaman. Agar kita tidak menjadi manusia yang kufur akan nikmat-Nya.
(Wiyanto Sudarsono)